Selasa, 10 Juli 2012

MANAGEMENT KEUANGAN KELUARGA "BIJAK UANG"

Mengatasi Penyakit Kebocoran keuangan dalam berbelanja

    " Mas kapan terima gaji lagi?"
Itulah pertanyaan istri yang paling menyedihkan hati untuk dijawab para suami. Untuk para istri disarankan jangan bertanya itu lagi ya, kasihan suaminya. sudahlah letih bekerja bahkan keperluannya rela diabaikan untuk kebahagiaan anak dan istrinya, ditambah lagi dengan tekanan kerja, apalagi yang harus rela berjauhan merantau di negeri orang.

   Dalam hati banyak sekali pernyataan yang ditahan untuk diluahkan sebagai jawaban dengan alassanmenjaga perasaan istri, karena sebetulnya ia adalah pertanyaan yang isinya kurang lebih seperti ini :
  • Baru tanggal berapa ini kok uangnya sudah habis?
  • Kan kemarin baru aku kirim ( bagi perantau )?
  • Apa yang aku kasih tiap bulan Rp 2jt tak cukup ?
  • Buat apa saja uangnya? cepat bener habisnya.
  • dan banyak lagi pertanyaan yang bermain di kepala.
    Ini akan sangat menurunkan semangat para suami untuk mencari lebih banyak lagi uang untuk keperluan Rumah tangganya, bahkan yang lebih parah lagi itu bisa membunuh potensi dan menyebabkan kematian kreativitas karena tekanan hidup. Masalah ini timbul bukan karena banyak atau sedikitnya uang belanja yang diberikan suami, tetapi lebih kepada kesalahan perencanaan perbelanjaan dan pengeluaran yang tak terduga. Seringkali kita gagal dalam masalah ini. Sebagai contoh ketika berbelanja, sudah ditulis daftar barang-barang yang akan dibeli beserta bajet uang untuknya, tetapi apabila sampai rumah kepala jadi sakit, migran semua datang, bahkan terjadi pertengkaran antara suami istri.

   Apakah anda pernah mengalami fenomena seperti diatas? kalau iya berarti anda telah mengalami suatu penyakit yang disebut sebagai "PKK" atau Penyakit Kebocoran Keuangan
Kalau disebut penyakit sudah tentu ada obatnya, ini pula Penyakit Kebocoran bagaimana nambalnya?
Seperti lazimnya penyakit jasmani dan penyakit rohani lainnya, penyakit ini bisa disembuhkan.

Setiap dosa akan diampuni setelah kita betul-betul bertaubat dan berjanji tidak akan mengulangi kesalahan-kesalahan itu. Setiap penyakit akan sembuh setelah kita mengetahui penyebabnya, menyadari kesalahan, dan tidak lagi mengulangi kesalahan-kasalahan yang sama. Sehingga kita akan dapat menemukan penawarnya. Karena tanpa "pertaubatan" akan sia-sia obat yang semanjur apapun, bukan begitu?

   Nah kalau begitu apa penawarnya? ngomong aja dari tadi!!!
Oke, ini diantaranya sedikit panduan dalam pertaubatan mengelola keuangan. semoga bisa menjadi penawar.


1.Sikap atau cara pandang
  Sikap kita dalam memandang fungsi uang adalah sangat berpengaruh terhadap perlakuan kita terhadap uang.
Uang bukan merupakan tujuan tetapi alat untuk mencapai  banyak tujuan.
Uang bukan segalanya, tetapi segalanya memerlukan uang.



2. Percaya diri

  Ini membuat anda akan lebih mantap dan berani mengambil tanggungjawab mengurus keuangan keluarga anda. Katakan "ya! saya bisa!" maka anda akan betul-betul mampu mengelolanya. Agar percaya diri kuasai ilmunya. dalam hal ini Insyaallah dalam waktu dekat akan saya posting "kuasai strategi manajemen uang keluarga", anda boleh pelajari dan praktekkan langsung nantinya.


3. Planing / Rencana atau budget ( baca : bajet )

   Gagal merencana berarti merencana untuk gagal. Perencanaan sebaiknya dilakukan bersama-sama antara suami istri, sehingga keduanya bisa saling menuangkan ide terbaik dan keduanya akan saling mengingatkan apabila salah satu dari anda mungkin akan melanggar rencana yang sudah disepakati bersama. Bajet semestinya disesuaikan dengan keperluan, adakah itu keperluan penting dan mendesak, penting dan tidak mendesak, tidak penting dan mendesak ataupun tidak penting dan tidak mendesak. Dan sudah tentu disesuaikan dengan persediaan keuangannya.
Planing sangat penting untuk memastikan pengeluaran uang hanya untuk hal-hal yang perlu saja dan untuk meminimumkan biaya belanja tak terduka yang kadang menjadi lebih besar dari bajet yang sebenarnya.

4. Disiplin

  Masalah yang dihadapi kebanyaakan orang seperti kebocoran keuangan adalah bukan karena kita gagal dalam merencana, tetapi gagal berdisiplin untuk bertindak sesuai dengan rencana yang telah dibuat.
 Hal ini memang susah untuk dihindari karena aturan ini adalah aturan kita sendiri yang bisa dibuat dan diubah kapan saja. Hanya kekuatan impian dan cita-cita untuk berubah saja yang bisa membuat kita tegar berdisiplin.

5. Jujur

   Suami istri yang suka "korupsi nafkah" akan menyebabkan kekecewaan pada pasangannya. Banyak permasalahan rumah tangga bahkan terjadi perceraian karenanya.
Adakah anda sadari kenapa sampai sekarang belum lagi mendapatkan / mempunyai uang atau suatu alat sebagai pencapai tujuan sesuai yang kita harapkan.
Rezeki adalah merupakan amanat Tuhan. Dan amanat hanya mampu dipegang oleh orang yang dapat dipercaya saja. Karena Tuhan hanya akan menguji hamba-Nya sesuai kemampuannya? bukankah harta juga merupakan ujian Tuhan? 

6. Atusias

   Beberapa perubahan akan berlaku dalam aliran keuangan anda terutama pada 3 bulan pertama selepas anda mempraktekkan strategi tersebut. Karena kebiasaan boros berbelanja anda terpaksa harus dikekang bahkan kadang harus ikat pinggang dalam hal-hal tertantu.
Tanpa semangat yang kuat anda akan cepat lupa dan mudah menyerah kalah terhadap masa depan keluarga anda sendiri.
Terus fokus pada matlamat dan tujuan masa depan keluarga. Ada pepatah berakit-rakit ke hulu berenang-renang ketepian, bersakit-sakit dahulu dan bersenang-senang kemudian.
Dari dulu sakit kok gak senang-senang ya?


7. Sabar

    Kuncinya adalah sabar.
Kita sudah sakit dari dulu, coba bertahan sedikit lagi pada tahap ini maka anda akan menikmati hasilnya tak lama lagi.



8. Berserah diri kepada Tuhan

   Terjadi banyak kesalahan mengartikan makna "berserah diri", dan orang akan bersantai-santai menjalani hidup ini tanpa perjuangan yang berarti.
   Setelah gigih berusaha kita perlu menyerahkan hasil yang akan kita terima dari usaha tersebut. Lho rezeki kan sudah diatur dan ditentukan Tuhan Pak?!! Betul, tetapi apakah anda tahu sebanyak manakah rezeki yang Tuhan karuniakan kepada hamba-Nya. Tuhan Maha Kaya, Tuhan memberi lebih banyak dari apa yang anda dapat hari ini, tetapi anda hanya bisa dan berani mengambil yang sedikit itu. Untuk mendapat ikan yang besar diperlukan umpan yang besar, demikian juga untuk mendapat rezeki yang besar tentunya memerlikan perjuangan, usaha dan modal yang besar juga. Tuhan menentukan rezeki kepada manusia berdasarkan sebesar mana kita berusaha, bukankah Tuhan tidak akan merubah nasib suatu kaum kalau kaum itu tidak mau merubahnya sendiri?
   
  9. Bersyukur


  Sesuatu akan bertambah nilainya berkali ganda apabila kita mensyukuri keberadaannya. Hasil yang kita dapat walaupun sedikit akan terasa nikmatnya, dan kita akan bisa mencari hikmah dan dapat mengoreksi diri  dimana kesalahannya sehingga kita belajar bagaimana kita mendapatkan yang lebih banyak dengan waktu yang seefisien mungkin dengan jalan yang baik tentunya.
Coba anda pejamkan mata, tarik dan buang nafas dengan teratur, rilekskan seluruh organ tubuh dan kendorkan seluruh otot, tenangkan pikiran. Setelah beberapa saat, buka mata anda dan lihat apa saja yang berada disekitar anda. Betapa panasnya suhu di kamar kita kalau kipas angin disebelah kita tiba-tiba rusak karena jarang dibersihkan. Bersyukur akan membangkitkan energi.
  
  Betapa besar nilai uang Rp 1000,00 bila kita ingat itu rezeki dari Tuhan atas usaha yang kita lakukan. Kalau   uang sebesar Rp 1000,00 saja tidak mampu mengelola dan menghargainya, bagaimana kita akan diberi Rp 1000.000,00? fikir-fikirkanlah!!!

  Akhirnya sampai sini saja dulu kali ini mudah-mudahan bermanfaat. Kritik dan saran sepedih apapun siap diterima dengan lapang dada.

Artikel ini asli tulisan saya sendiri, silahkan bagi-bagikan/copas tapi jangan lupa sebutkan sumbernya..(http://pedeelectone.blogspot.com)
wassalam...

Tidak ada komentar: